Jumat, 14 Maret 2014

Dnasti Tang dan Dinasti Ming

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Zaman peralihan. Sepeninggal kaisar terakhir dari dinasti Han runtuhlah Cina sebagai negara kesatuan. Pangliam-panglima tentara serang menyerang memeperebutkan kekuasaan. Terbentuklah akhirnya 3 buah negara di Cina yang dapat dipersatukan kembeli oleh raja-raja dari dinasti Tsyin kira-kira tahun 260.
       Dinasti T’ang. Dinasti T’ang mulai berkuasa di Cina pada tahun 618. Cina pada masa itu merupakan suatu negara kesatuan. Dinasti itu berkuasa hampir 300 tahun. Pada masa kekuasaan kaisar T’ang. Cina mengalami masa gemilang. Negara teratur baik dan pemerintahan berjalan lancar. Hal ini terjadi karena para pegawai negara diuji lebih dulu kecakapannya. Orang tidak dapat diangkat menjadi pegawai hanya atas dasar keturunan semata-mata. Dinasti Tang merupakan period puncak perkembangan ekonomi dan kebudayaan daripada masyarakat feudal China. Seni bina Dinasti Tang bercirikan megah, rapi, terbuka dan ringkas.
Perancangan keseluruhan deretan bangunan China semakin terbentuk pada Dinasti Tang. Sejumlah besar istana, pejabat dan taman binatang yang berskop besar telah dibina di Chang’an ( Xi’an ) dan Luoyang, ibunegara Dinasti Tang, dan pengaturan bangunan tersebut amat rasional. Chang’an merupakan Bandar terbesar di dunia semasa itu, dimana perancangannya amat rapi, Istana Daming, istana diraja dalam Bandar Chang’an sangat megah, lingkungan kesan peninggalannya hampir sama lebih 3 kaliganda berbanding keluasan Kota Larangan Dinasti Qing China.
Bangunan yang dibina dengan bahan kayu pada Dinasti Tang telah memperlihatkan kesatuan antara seni dengan bentuk sturuktur, alat-alat pembinaan termasuk “dougong”, tiang dan alang telah memanifestasikan pemaduan padat antara tenaga dengan seni bina. Dewan Kuil Foguang yang terletak di Gunung Wutai Provinsi Shanxi China merupakan bangunan tipikal Dinasti Tang dan penuh kelihatan seni bina tersebut.
Selain daripada itu, bangunan yang dibina dengan batu bata telah digunakan rancak pada Dinasti Tang dan sebahagian besar pagoda Budhhaa yang dibina dengan batu bata, antara lain Pagoda Dayanta dan Pagoda Xiaoyanta yang terletak di Xi’an serta Pagoda Qianxun, Dali Provinsi Yunnan China merupakan pagoda batu bata Dinasti Tang China yang sedia ada
       Kesenian pada masa pemerintahan T’ang mengalami masa cemerlang. Seni lukis, seni sastra menghasilkan karya-karya yang sangat mudah.
Keruntuhan dinasti T’ang. Pada pertengahan abad ke 8. Kekusaan dinasti T’ang mulai mundur. Cina mendapat serangan dari Utara, dalam negeri timbul pemberontakan-pemberontakan dan dari barat diserang oleh Arab. Peperangan itu sangat melemahkan negara. Pada suatu pemberontakan dalam tahn 904 kaisar dibunuh. Seorang anaknya yang masih kanak-kanak dinobatkan sebagai kaisar. Tetapi 3 tahun kemudian ia diturunkan lagi oleh seorang pemimpin pemberontakan bernama Tsyu Wen. Dengan demikian berakhirlah pemerintahan dinasti T’ang.
Dinasti Ming (1368 – 1644), masa kekaisaran Zhu Yuan zhang (1368 – 1398) Setelah berhasil mengusir Bangsa Mongol, Zhu Yuan zhang menobatkan dirinya sebagai kaisar dengan gelar Ming Daizhu (1368 – 1398). Yen Wang lalu menaikkan tahta menjadi kaisar yang ketiga dinasti Ming dengan gelar Ming Ceng Eng Tsu, teapi lebih dikenal dengan nama Kaisar Yongle (1403 – 1424) . kaisar Yongle telah memerintahkan Admiral Zheng He untuk mengadakan pelayaran ke selatan menuju negeri-negeri yang jauh. Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalah Wanli (1573 – 1620). Pada masa kekuasaannya transformasi Tiongkok menuju negara modern pun diawali. Kaisar Dinasti Ming terakhir adalah Chongzhen (1628 – 1644), pada jamannya terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng. Ia berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada Bulan April 1644, menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan Dinasti Xun. Kaisar Chongzhen bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada saat yang sama dengan kematiannya, berakhir pulalah Dinasti Ming.
1.2  Tujuan dan Manfaat
1.2.1    Tujuan Pembuatan makalah ini yaitu :
1.   Menjelaskan tentang Dinasti T’ang.
2.   Menjelaskan tentang Dinasti Ming.
1.2.2       Manfaat pembuatan makalah ini yaitu :
1.   Memberikan informasi tentang Dinasti T’ang.
2.   Memberikan informasi tentang Dinasti Ming.


                                                                      BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Dinasti Tang
2.1.1 Masa Kekaisaran Li Yuan ( 618-626)
Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat kebanyakan. Sejak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai mengalami kemunduran karena munculnya pemberontakan-pemberontakan.
Setelah Dinasti Tang berdiri keadaan tidaklah langsung aman.
Selama kurang lebih enam tahun kekacauan yang diakibatkan oleh pertikaian antar berbagai fraksipun berkecamuk. Li Yuan dengan dibantu puteranya Li Shimin berjuang keras untuk memulihkan perdamaian. Usaha ini akhirnya berhasil dan meletakkan dasar bagi kestabilan politik di sepanjang sejarah Dinasti Tang.
Li Yuan adalah seorang yang berbelas kasih, ia menjamin kelangsungan hidup para keluarga raja Dinasti Sui. Pada tahun 626 ia turun tahta dan digantikan oleh puteranya, Li Shimin, yang bergelar Kaisar Tang Taizong (626 – 649).

2.1.2   Masa kekaisaran Kaisar Tang Taizong (626 – 649).
Di bawah pemerintahan Taizong, Tiongkok menjadi negara adikuasa. Dengan kecerdasannya dalam bidang politik yang mengkombinasikan kekuatan militer dan diplomasi, serta memecah belah suku-suku di sekitarnya, ia menjadikan Tiongkok sebagai negara terkuat di Asia Utara. Ia menghancurkan sepenuhnya kekuatan suku – suku Turki Timur dan berhasil menguasai Daerah Ordos serta Mongolia Dalam.
Pada masa kekuasaan Taizong hubungan antara timur dan barat makin terbuka dan Chang-an, ibu kota Dinasti Tang menjadi kota terbesar dan termegah pada jamannya. Salah satu prestasi terkenal pada masa kini adalah perjalanan Bhikshu Xuanzang (kembali ke Chang-an pada tahun 645) untuk mengambil kitab suci Tripitaka di India, dimana perjalanan ini mengandung semangat penjelajahan yang baru menghinggapi bangsa barat sekitar 600 tahun kemudian. Rute perjalanannya mirip dengan rute Marcopolo, sehingga Xuanzang terkadang disebut sebagai Marcopolonya Tiongkok. Kaisar Taizong. Salah seorang kaisar dari dinasti T’ang bernama Taizong. Ia adalah salah seorang Kaisar Cina yang besar, ia meluaskan daerahnya kesebelah Utara dan Barat dengan menaklukan bangsa Turki. Dengan demikian Cina menguasai jalan perdagangan di daerah asia Tengah. Pada saat itulah sarajan Hsuan Tsang melewat ke India untuk mempelajari agama Budha. Hsuan tsang berangkat dari Cina tahun 629 menuju ke Barat sampai ke Samarkand. Kemudian ia menuju ke Selatan, ke India. Ia tba kembali ke Cina tahun 645.

Pengganti Taizong adalah kaisar-kaisar lemah. Berturut-turut Tiongkok diperintah oleh Gaozong (649 – 683), Zhongzong (684; 705 – 710), dan Ruizong (684 – 690; 710 – 712).
2.1.3   Masa kekaisaran Gaozong (649 – 683)
Kaisar Gaozong adalah seorang yang lemah secara fisik, sehingga akhirnya sedikit demi sedikit kekuasaan jatuh pada selir kesayanganya yang ambisius, bernama Wu Zetian (690 – 705). Ketika Gaozong terkena stroke pada tahun 660 dan mengalami kebutaan serta kelumpuhan, Wu mulai bertindak atas nama suaminya di dalam memegang kekuasaan kenegaraan.
Setelah kematian suaminya, Wu mengangkat berturut-turut dua orang kaisar, yakni Zhongzong dan Ruizong sebagai kaisar boneka, sebelum akhirnya pada tahun 690, ia mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar dan menyebut Dinastinya dengan nama Zhou. Namun sayang sekali Wu lupa diri dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan moralitas di istananya. Penyuapan dan korupsi marak di mana-mana, sehingga sang kaisar wanitapun kehilangan simpati rakyat. Pada tahun 705 setelah gagal menyelamatkan kekasih-kekasihnya dari pembunuhan oleh pengawal istana yang marah, Ratu Wu turun tahta. Kaisar Zhongzong dan Ruizong naik tahta kembali, sehingga dengan demikian Dinasti Tang bangkit kembali.
Kebudayaan dan kesenian dinasti Tang makin berkibar pada masa kaisar berikutnya yang bergelar Xuanzong (712 – 756), dimana ia juga merupakan seorang seniman. Salah satu prestasi besarnya adalah pembuatan patung lembu yang terbuat dari besi tuang, dimana patung tersebut ditemukan kembali pada tahun 1989 sejumlah empat buah.
Hasil karya tersebut menunjukkan betapa majunya Tiongkok di dalam seni pengolahan dan pengecoran logam. Ilmuwan terkenal pada masa Xuanzong adalah Yixing (683 – 727), yang sekaligus merupakan seorang Bhikshu Buddha. Ia adalah orang pertama yang menghitung panjangnya garis bujur bumi dan penemu sebuah alat yang khusus dipergunakan untuk mengukur panjang lingkaran garis bujur. Yixing juga merupakan penterjemah beberapa kitab-kitab suci Buddhis dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa Mandarin (antara lain Kitab Mahavairocana Sutra) sehingga memperkaya kesusasteraan Tiongkok.
Kaisar-kaisar Dinasti Tang setelah Xuanzong merupakan kaisar-kaisar yang lemah dan masa akhir Dinasti Tang ditandai dengan kekacauan dan pemberontakan. Salah satu pemberontakan terbesar yangmenggoyahkan Dinasti Tang adalah pemberontakan An Lushan yang berlangsung hingga tahun 763 selama pemerintahan dua kaisar, yakni Suzong (756 – 762) dan Daizong (762 – 779). Pemberontakan ini menyita kekayaan dan kekuatan Dinasti Tang. Kelemahan Dinasti Tang ini tidak disia-siakan oleh Bangsa Tibet yang berulang kali menyerang Tiongkok hingga tahun 777. Hingga menjelang akhir hayatnya, para kaisar terakhir Dinasti Tang gagal untuk mempertahankan kekuasaannya atas para gubernur setempat. Bahkan jarang dari para kaisar tersebut yang memerintah lebih dari 15 tahun. Salah seorang dari para gubernur yang makin kuat tersebut, Zhu Wen, membunuh Kaisar Zhaozong (888 ¡V 904), serta mengangkat putera kesembilannya, Aidi (904 – 907) sebagai kaisar boneka. Namun pada akhirnya ia sendiri mengangkat dirinya sebagai kaisar serta memproklamasikan berdirinya Dinasti Liang Akhir, sehingga berakhirlah Dinasti Tang.
Selama periode berikutnya, Tiongkok kembali mengalami perpecahan dan kekacauan. Lima dinasti secara berturut-turut berkuasa di utara (Liang Akhir, Tang Akhir, Jin Akhir, Han Akhir, dan Zhou Akhir), sementara itu di selatan terdapat sepuluh kerajaan. Oleh karenanya periode sejarah ini dinamakan Wu Dai Shi Guo (Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan).
Zaman peralihan. Sepeninggal kaisar terakhir dari dinasti Han runtuhlah Cina sebagai negara kesatuan. Pangliam-panglima tentara serang menyerang memeperebutkan kekuasaan. Terbentuklah akhirnya 3 buah negara di Cina yang dapat dipersatukan kembeli oleh raja-raja dari dinasti Tsyin kira-kira tahun 260.
Cina Utara dan Selatan. Negara Cina sebelah utara mula-mula mendapat serangan-serangan dari bangsa Syiung-mu kira-kira tahun 300. Bangsa asing itu berhasil menguasai Cina Utara. Dinasti Tsyin terpaksa pindah ke Selatan. Dengan demikian terjadilah Cina Utara dan Cina Selatan, kira-kira tahun 300. Bangsa asing itu berhasil menguasai Cina Utara dan Cina Selatan , kira-kira tahun 153. Negara Cina Utara sejak itu selalu menjadi rebutan bangsa asing. Salah satu bangsa asing yang menguasai Cina yaitu Toba Wei, yang berkuasa kra-kira 200. Pada masa kekuasaan Toba Wei inilah agama Budha berkembang di Cina.
       Dinasti T’ang. Dinasti T’ang mulai berkuasa di Cina pada tahun 618. Cina pada masa itu merupakan suatu negara kesatuan. Dinasti itu berkuasa hampir 300 tahun. Pada masa kekuasaan kaisar T’ang. Cina mengalami masa gemilang. Negara teratur baik dan pemerintahan berjalan lancar. Hal ini terjadi karena para pegawai negara diuji lebih dulu kecakapannya. Orang tidak dapat diangkat menjadi pegawai hanya atas dasar keturunan semata-mata.
       Kesenian pada masa pemerintahan T’ang mengalami masa cemerlang. Seni lukis, seni sastra menghasilkan karya-karya yang sangat mudah. Pada masa itu hidup sasterawan termashur Li T’ai Po. Peukis Wang Wei dsb. Dalam biara-biara Budha terdapat percetakan tersebut dari pada kayu. Kertas telah dikenal kira-kira tahun 100. Hasil karya seni pahat sangat indah. Seni tembikar menghasilkan tempat bunga, jembangan-jembangan yang luar biasa bagusnya. Poslen putih telah dkenal.
       Keruntuhan dinasti T’ang. Pada pertengahan abad ke 8. Kekusaan dinasti T’ang mulai mundur. Cina mendapat serangan dari Utara, dalam negeri timbul pemberontakan-pemberontakan dan dari barat diserang oleh Arab. Peperangan itu sangat melemahkan negara. Pada suatu pemberontakan dalam tahn 904 kaisar dibunuh. Seorang anaknya yang masih kanak-kanak dinobatkan sebagai kaisar. Tetapi 3 tahun kemudian ia diturunkan lagi oleh seorang pemimpin pemberontakan bernama Tsyu Wen. Denagn demikian berakhirlah pemerintahan dinasti T’ang.
Dinasti Tang merupakan period puncak perkembangan ekonomi dan kebudayaan daripada masyarakat feudal China. Seni bina Dinasti Tang bercirikan megah, rapi, terbuka dan ringkas.
Perancangan keseluruhan deretan bangunan China semakin terbentuk pada Dinasti Tang. Sejumlah besar istana, pejabat dan taman binatang yang berskop besar telah dibina di Chang’an ( Xi’an ) dan Luoyang, ibunegara Dinasti Tang, dan pengaturan bangunan tersebut amat rasional. Chang’an merupakan Bandar terbesar di dunia semasa itu, dimana perancangannya amat rapi, Istana Daming, istana diraja dalam Bandar Chang’an sangat megah, lingkungan kesan peninggalannya hampir sama lebih 3 kaliganda berbanding keluasan Kota Larangan Dinasti Qing China.
Bangunan yang dibina dengan bahan kayu pada Dinasti Tang telah memperlihatkan kesatuan antara seni dengan bentuk sturuktur, alat-alat pembinaan termasuk “dougong”, tiang dan alang telah memanifestasikan pemaduan padat antara tenaga dengan seni bina. Dewan Kuil Foguang yang terletak di Gunung Wutai Provinsi Shanxi China merupakan bangunan tipikal Dinasti Tang dan penuh kelihatan seni bina tersebut.
Selain daripada itu, bangunan yang dibina dengan batu bata telah digunakan rancak pada Dinasti Tang dan sebahagian besar pagoda Budhhaa yang dibina dengan batu bata, antara lain Pagoda Dayanta dan Pagoda Xiaoyanta yang terletak di Xi’an serta Pagoda Qianxun, Dali Provinsi Yunnan China merupakan pagoda batu bata Dinasti Tang China yang sedia ada. 

2.2   Dinasti Ming (1368 – 1644)
2.2.1 Masa kekaisaran Zhu Yuan zhang (1368 – 1398)
Setelah berhasil mengusir Bangsa Mongol, Zhu Yuan zhang menobatkan dirinya sebagai kaisar dengan gelar Ming Daizhu (1368 – 1398). Tahun pemerintahannya disebut dengan Hongwu, sehingga Beliau juga dikenal dengan sebutan Kaisar Hongwu. Dinasti barunya tersebut diberi nama Ming. Baru saja naik tahta Zhu Yuan zhang lantas menentramkan keadaan negerinya yang ketika itu masih kacau. Ia mengejar tentera Mongol yang melarikan diri ke Karakorum yang dulu menjadi ibukota bangsa itu. Dalam 1372 kota itu dibakarnya. Dengan kerajaan Ming ( 1368-1644 ) mulailah timbul gerakan nasionalisme, sebab pemberontakan orang Tionghoa terhadap bangsa mongol itu yaitu pergerakan yang bersifat nasionalisme.
Pelayaran samudera merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan pada masa Dinasti Ming. Ketika ia meninggal dalam 1398, cucunya dinobatkan sebagai kaisar ini disebutkan huit dan baru berumur 16 tahun.

2.2.2   Masa kekaisaran Yongle (1403 – 1424)
Yen Wang lalu menaikkan tahta menjadi kaisar yang ketiga dinasti Ming dengan gelar Ming Ceng Eng Tsu, teapi lebih dikenal dengan nama Kaisar Yongle (1403 – 1424) . kaisar Yongle telah memerintahkan Admiral Zheng He untuk mengadakan pelayaran ke selatan menuju negeri-negeri yang jauh. Ia berhasil berlayar sejauh Afrika (Mogadishu dan Malindi), jauh sebelum Bangsa Barat berhasil mencapai tempat tersebut serta mencapai Kalkuta dan Kolombo beberapa ratus tahun sebelum Vasco Da Gama. Zheng He berangkat pada tahun 1405, membawa 63 kapal yang memuat 27.870 orang (jauh lebih banyak dibandingkan dengan pelayaran Kolombus). Hal terpuji yang patut kita teladani di sini adalah: meskipun membawa kekuatan besar tetapi Zheng He tidaklah berusaha menaklukkan atau menjajah negeri-negeri yang dikunjunginya. Hal ini beda dengan bangsa Barat, dimana penjelajahan selalu diakhiri dengan penjajahan. Pelayaran samudera ini beberapa ratus tahun lebih tua dibandingkan dengan Kolombus, sehingga dapat dikatakan bahwa pelopor penjelajahan samudera yang sebenarnya adalah Zheng He.
Yongle digantikan oleh putera tertuanya Hongxi (1425), yang hanya memerintah setahun, namun ia memiliki rasa ketertarikan pada astronomi. Ia telah berhasil mengenali bintik matahari, jauh sebelum bangsa Barat mengenalnya.
2.2.3   Masa kekaisaran Wanli ( 1573-1620)
Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalah Wanli (1573 – 1620). Pada masa kekuasaannya transformasi Tiongkok menuju negara modern pun diawali. Hasil pertanian dari Amerika, seperti misalnya jagung, kentang manis, dan kacang meningkatkan produksi pangan dan jumlah penduduk meningkat hingga menjadi lebih dari 100 juta jiwa atau bertambah dua kali lipat dibandingkan awal Dinasti Ming. Dinasti Ming terkenal pula dengan keramiknya yang diekspor ke seantero penjuru dunia. Pada beberapa bagian belahan bumi ini, kita dapat menjumpai sisa-sisa keramik dari jaman dinasti ini. Sementara itu menjelang akhir Dinasti Ming, Bangsa Manchu di utara menjadi bertambah kuat. Pemimpin mereka Nurhachi beserta puteranya Aberhai pada awal abad ketujuh belas berhasil merebut Liaoning dari tangan Dinasti Ming. Setelah merasa kuat mereka mendirikan dinasti sendiri yang diberi nama Qing (1626).
2.2.4   Masa kekaisaran Chong Zen (1628-1644)
Kaisar Dinasti Ming terakhir adalah Chongzhen (1628 – 1644), pada jamannya terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng. Ia berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada Bulan April 1644, menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan Dinasti Xun. Kaisar Chongzhen bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada saat yang sama dengan kematiannya, berakhir pulalah Dinasti Ming.
Jenderal Wu Sangui yang ditugaskan menjaga perbatasan masih setia pada Dinasti Ming, maka ia meminta tolong Bangsa Manchu yang saat itu dipimpin Shunzhi (1644 – 1661) untuk mengusir Li Zicheng. Tetapi ternyata setelah Li berhasil diusir, Bangsa Manchu tidak bersedia meninggalkan Tiongkok, sehingga dengan demikian berawalah kekuasaan Dinasti Qing di Tiongkok.

                                                            BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
            Dinasti T’ang. Dinasti T’ang mulai berkuasa di Cina pada tahun 618. Cina pada masa itu merupakan suatu negara kesatuan. Dinasti itu berkuasa hampir 300 tahun. Pada masa kekuasaan kaisar T’ang. Cina mengalami masa gemilang. Negara teratur baik dan pemerintahan berjalan lancar. Hal ini terjadi karena para pegawai negara diuji lebih dulu kecakapannya. Orang tidak dapat diangkat menjadi pegawai hanya atas dasar keturunan semata-mata. Dinasti Tang merupakan period puncak perkembangan ekonomi dan kebudayaan daripada masyarakat feudal China. Seni bina Dinasti Tang bercirikan megah, rapi, terbuka dan ringkas.
     Dinasti Ming (1368 – 1644), pada masa Dinasti Ming, banyak kaisar yang memimpinnya , diantaranya yaitu Ming Daizhu (1368 – 1398), Kaisar Yongle (1403 – 1424), Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalah Wanli (1573 – 1620), Kaisar Dinasti Ming terakhir adalah Chongzhen (1628 – 1644), pada jamannya terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng. Ia berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada Bulan April 1644, menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan Dinasti Xun. Kaisar Chongzhen bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada saat yang sama dengan kematiannya, berakhir pulalah Dinasti Ming.
3.2         Saran
Pembuatan makalah ini diharapkan agar kita mengetahui tentang hal-hal yang tejadi di Asia Timur mengenai Dinasti Tang dan Dinasti Ming. Dengan demikian, kita dapat mengetahui kehidupan pada masa itu.

                                                                   DAFTAR PUSTAKA
Rahelly, Yetty: 2004. Sejarah Asia Timur. Palembang : proyek SP4 program studi pendidikan sejarah, hlm. 27.
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/16128, diakses pada   hari Sabtu, 23 Februari 2013, pukul 12.00 WIB.
http://indoculture.wordpress.com/2009/04/05/sejarah-dinasti-ming-1368-1644/. diakses pada hari Sabtu, 23 Februari 2013, pukul 12.00 WIB.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar